Kenangan Masa Kecil

Masa kecilku, adalah masa yang terindah dan yang pasti tidak akan pernah terlupakan. Aku dilahirkan dari keluarga pendidik. Umur dua bulan, aku sudah ditinggalkan bersama nenekku, karena bapak dan ibuku harus memenuhi panggilan menjadi guru di sebuah desa yang terisolir. Aku bersama nenek sampai aku tamat sekolah menengah pertama. Sedangkan kakek meninggalkan kami karena berpulang ke hadirat ilahi ketika aku masih duduk di kelas di kelas 1 SD.

Ketika itu, orang tua bagiku adalah nenek dan kakek yang sangat menyayangiku. Seperti anak lain, menurut cerita orang, sayang ke cucu lebih dari anak sendiri. Begitu berlaku pada diriku. Aku merasa disayangi dengan sangat berlebihan oleh kakek dan nenekku. Menurut cerita nenekku, kakek selalu menggendongku di pundaknya kalau ia pergi kekebunnya. Tidak banyak memang kenangan bersama kakek karena ia terlalu cepat pergi. Tapi kenangan bersama nenek, sangatlah banyak karena baru Idul Fitri kemaren beliau menyusul Kakek ke alam baqa.

Meski aku seorang cucu yang sangat disayang oleh nenek, tapi bukan berarti aku dimanjakan dan tidak diajarkan arti sebuah kehidupan. Salah satu bukti di masa aku SD, aku selalu diberikan kegiatan yang positif. Setiap sore aku harus menjajakan dagangan seperti gorengan hangat dan jagung rebus atau kue buatan nenek lainnya yang merupakan olahan dari hasil panen dari kebunnya.

Aku disuruh menjaja bukan berarti nenekku tidak punya kemampuan dalam ekonomi. Nenek dan kakek cukup terpandang di negeri kami di kawasan Gunung Talang. Ia memiliki usaha pertanian dan dagangan yang cukup lumayan di masa itu. Jadi upaya nenek menyuruhku keliling kampung berjualan hanya semata-mata untuk mendidik aku berusaha, bahwa apa yang kita dapatkan bukanlah turun dari langit begitu saja, namun ada sebuah upaya yang harus dilakukan. Hasil dari sebuah usaha sesuai dengan seberapa keras usaha yang kita lakukan. Hal itu kusadari setelah aku dewasa dan mengerti tentang kehidupan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perih Sayatan

Kau Terlihat Anggun Hari Ini

Batu Runcing Menghunjam ke Dasar Hati